Data dan Fakta Menarik Babak 64 Besar Kratingdaeng Piala Indonesia - Piala Indonesia Update

Sabtu, 12 Januari 2019

Data dan Fakta Menarik Babak 64 Besar Kratingdaeng Piala Indonesia


Puluhan laga tersaji di babak 64 besar Kratingdaeng Piala Indonesia. Babak ini dimulai tanggal 21 November 2018 hingga baru bisa selesai di awal tahun 2019 tepatnya Sabtu, 5 Januari 2019.

Data dan fakta menarik babak 64 besar Kratingdaeng Piala Indonesia telah Piala Indonesia Update rangkum dengan sangat lengkap, diantaranya perubahan nama kompetisi terjadi di babak ini, juga janji PSSI untuk juara Piala Indonesia, kembalinya mereka yang sedang menjalani hukuman di tribun stadion, perbedaan nasib PSMS Medan dengan dua tim yang bahkan tak bertanding dan terbukti tangguhnya tim Liga 1 2019.


Perubahan Nama Kompetisi

Kratingdaeng secara resmi diperkenalkan sebagai sponsor utama kompetisi Piala Indonesia musim 2018/2019. Dengan demikian kompetisi antar kasta liga Indonesia ini memiliki nama resmi Kratingdaeng Piala Indonesia.

Kompetisi Piala Indonesia dipastikan molor dari jadwal semula dimana turnamen yang bergulir di awal Mei 2018 ini baru akan berakhir pada tahun 2019. Padahal menurut rencana awal Piala Indonesia 2018 seharusnya berakhir di bulan Desember 2018.

Dukungan sponsor baru tersebut menjadi jawaban dari kelanjutan turnamen Piala Indonesia yang sempat terhenti di babak 64 besar.

Kembalinya Aremania, Bobotoh dan Yuli Sumpil

Dua kelompok suporter sepakbola yang sedang menjalani hukuman larangan memasuki stadion, Aremania dan Bobotoh masing-masing diperbolehkan menonton secara langsung pertandingan klub kesayangannya di kompeti Piala Indonesia.

Sebab, sanksi Aremania dan Bobotoh tidak berlaku di Piala Indonesia dan hanya ditujukan untuk kompetisi Liga 1. Sebelumnya dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2018 kerusuhan di luar stadion yang menewaskan suporter Persija terjadi di Stadion GBLA, Bandung. Sementara ribuan oknum suporter Aremania menyerbu lapangan Stadion Kanjuruhan saat menjamu Persebaya.

Di pertandingan babak 64 besar Piala Indonesia, kedua suporter terlihat memadati tibun stadion meski timnya bertindak sebagai tim tamu. Bobotoh bersama suporter PSCS Cilacap berdampingan di Stadion Wijaya Kusuma (27/11). Sementara Aremania disuguhkan pertandingan derby Malang mempertemukan Persekam Metro FC sebagai tuan rumah melawan Arema FC di Stadion Gajayana (20/11).


Selain laga derby yang tersaji, Stadion Gajaya juga menjadi sorotan karena kembalinya Yuli Sumpil ke tribun stadion. Dirigen Aremania itu muncul saat laga memasuki pertengahan babak kedua bahkan ia sempat memimpin ribuan Aremania bernyanyi.

Hal ini sontak menjadi perhatian pecinta sepakbola tanah air, pasalnya Yuli Sumpil oleh PSSI dijatuhi hukuman seumur hidup berupa larangan memasuki stadion di seluruh Indonesia. Dalam rilis resmi PSSI (11/10) Yuli Sumpil dihukum karena memprovokasi penonton dengan cara turun ke lapangan pada partai menjamu Persebaya di Liga 1 2018.

Janji Bertanding DI Piala AFC 2020

Selain mengumungkan sponsor utama pada acara drawing babak 64 besar, PSSI juga mengumungkan rencana membawa juara Piala Indonesia bermain di kompetisi Asia. Janji bertanding di Piala AFC 2020 diungkapkan oleh Joko Driyono (10/11).

Pada musim-musim sebelumnya PSSI selalu mengirim juara Piala Indonesia bermain di Piala AFC. Namun karena turnamen Piala Indonesia baru kembali bergulir sejak terakhir kali di tahun 2012 silam, maka PSSI masih harus menuggu konfirmasi dari AFC. Sementara induk sepakbola Asia itu akan melakukan penilaian kembali.


Nasib Buruk PSMS Medan

Setelah dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1, PSMS Medan juga harus angkat koper lebih cepat dari turnamen Piala Indonesia. Ayam Kinantan dikandaskan tim berusia muda di kancah sepakbola nasional, 757 Kepri Jaya. Menurut penilaian Asisten Pelatih, Slamet Bachtiar usai laga mengatakan para pemain PSMS masih terpengaruh dengan kegagalan mereka bertahan di Liga 1.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Citra Mas, Batam (13/12), PSMS Medan berhasil unggul lebih dulu diawal pertandingan sebelum akhirnya disamakan skor menjadi 1-1. Skor imbang tersebut bertahan hingga waktu normal berakhir. Namun babak adu tendangan penalti akhirnya dimenangkan 757 Kepri Jaya yang sukses mengeksekusi empat tendangan sementara tiga tendangan saja yang berhasil dieksekusi para pemain PSMS Medan.


Nasib Baik Dua Tim Tak Bertanding

Berbeda dengan PSMS Medan, dua tim ini justru bernasib baik. PSS Sleman dan Persidago Gorontalo menjadi tim yang lolos ke babak 32 besar tanpa harus bertanding. Keduanya dipastikan lolos ke babak 32 besar setelah pertandingan mereka di babak 64 besar Kratingdaeng Piala Indonesia urung digelar.

Pertandingan antara Persibara Banjarnegara melawan PSS Sleman (28/12) di Stadion Soemitro Kolopaking batal dipertandingkan. Demikian juga dengan laga Persipal Palu kontra Persidago Gorontalo yang sedianya berlangsung pada 29 Desember 2018. Tuan rumah Persipal Palu batal ikut serta dalam kompetisi Kratingdaeng Piala Indonesia.

Sementara tim lawan Sleman, Persibara Banjarnegara mengalami permasalahan internal terlebih setelah kasus pengaturan skor yang melibatkan klub tersebut terungkap ke publik.


Kerusuhan Dan Hukuman Pertama

Pertandingan Piala Indonesia yang selama ini berjalan tanpa insiden harus dinodai oleh kelakuan oknum suporter PSIM Jogjakarta dan pemain PS Tira. Kerusuhan terjadi di Stadion Sultan Agung, Bantul (11/12) setelah Pandi Ahmad Lestaluhu mecetak gol di menit 80. Gol tersebut dianggap offside memancing suporter tuan rumah yang terprovokasi turun ke lapangan, beberapa suporter bahkan terlibat perkelahian dengan pemain PS Tira.

Buntut kerusuhan tersebut Suporter PSIM dilarang menghadiri lima pertandingan tim kesayangannya dan Panpel PS Tira didenda 50 juta rupiah. Selain itu dua pemain PS Tira, Roni Sugeng Ariyanto dan Teguh Amiruddin mendapat hukuman larangan bermain selama enam bulan.


Tangguhnya Tim Liga 1 Musim 2019

Peserta dari kompetisi Liga 1 masih terlalu tangguh bagi lawan mereka di babak 64 besar Kratingdaeng Piala Indonesia. Sebanyak 17 tim Liga 1 musim 2018 lolos ke babak 32 besar. Meski berkurang satu karena PSMS Medan tersingkir di babak ini, tim-tim Liga 1 masih bisa disebut tangguh. Terlebih lagi terdapat tiga tim promosi Liga 1 musim 2019 yang juga berhasil masuk ke babak 32 besar Piala Indonesia. Ketiga tim tersebut yaitu PSS Sleman, Semen Padang FC dan Kalteng Putra FC.

Ke-18 tim Liga 1 musim 2019 yang berhasil lolos ke babak 32 besar Kratingdaeng Piala Indonesia adalah Arema FC, Bali United, Barito Putera, Bhayangkara FC, Borneo FC, Kalteng Putra FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PS Tira, PSIS Semarang, PSM Makassar, PSS Sleman, Semen Padang FC.

Baca Juga: JADWAL DAN HASIL PERTANDINGAN BABAK 64 BESAR KRATINGDAENG PIALA INDONESIA [UPDATE]
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar